PENGUKUHAN PROF. DR. JUNAIDI, S.KAR., M.HUM SEBAGAI GURU BESAR BIDANG PEDALANGAN

PENGUKUHAN PROF. DR. JUNAIDI, S.KAR., M.HUM SEBAGAI GURU BESAR BIDANG PEDALANGAN

Salah satu dosen Jurusan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Prof. Dr. Junaidi, S.Kar., M.Hum. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam ranting ilmu atau kepakaran pedalangan. Acara pengukuhan Guru Besar digelar dalam Sidang Senat Terbuka pada hari selasa, tanggal 14 Oktober 2025 di Concert Hall ISI Yogyakarta. Acara ini dihadiri jajaran pimpinan ISI Yogyakarta, anggota Senat Akademik, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan. Dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Junaidi, S.Kar., M.Hum sebagai Guru Besar, Jurusan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta memiliki 3 Guru Besar yakni Prof. Dr. Kasidi, M.Hum., Prof. Dr. St. Hanggar Budi Prasetya, S.Sn., M.Si., dan Prof. Dr. Junaidi, S.Kar., M.Hum.

Prof. Dr. Junaidi, S.Kar., M.Hum. dalam pidato ilmiah berjudul Wayang Kulit Purwa untuk Manusia Multiusia memaparkan hasil penelitian yang dilakukannya sejak tahun 2008. Ia melihat bahwa pertunjukan wayang kulit purwa saat ini perlu disesuaikan menurut tingkat pendidikan dan usianya karena dari segi bentuk, ukuran, teknik permainan, dan bahasanya, wayang kulit purwa kurang sesuai bila dinikmati anak-anak dan remaja.


Prof. Dr. Junaidi, S.Kar., M.Hum. mengatakan bahwa usaha memperkenalkan wayang kulit purwa harus dimulai sejak usia dini. Mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP sampai SMA. Untuk itu, perlu dibuat wayang yang sesuai dengan umur, perlu buku mengenai pengenalan wayang sesuai tingkat pendidikannya, dan juga perlu melatih guru-guru untuk memperkenalkan wayang kulit purwa sesuai usianya. Prof. Dr. Junaidi, S.Kar., M.Hum. kemudian memperkenalkan empat model wayang hasil risetnya. Empat wayang tersebut adalah wayang kaper untuk anak PAUD, wayang kidangan untuk anak SD, wayang jaranan untuk anak SMP, dan wayang banthengan untuk anak SMA. Melalui model ini diharapkan mampu membentuk lingkungan untuk memperkenalkan nilai-nilai etika, moral, dan estetika wayang sesuai usia perkembangan anak.

Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn. dalam sambutannya megatakan, pengukuhan guru besar ini sebagai apresiasi atas kerja keras dalam meraih jabatan akademik tertinggi. Dr. Irwandi, M.Sn. mengharapkan, capaian ini tidak hanya prestasi pribadi tetapi juga menjadi sumber inspirasi yang harus diteladani oleh dosen-dosen ISI Yogyakarta lainnya. Pengukuhan guru besar tersebut diharapkan menjadi titik kulminasi keilmuan, keteladanan, moral, dan kontribusi nyata bagi kemajuan seni dan pendidikan tinggi di Indonesia. Acara ini juga sebagai wahana untuk memperlihatkan bahwa ISI Yogyakarta tidak hanya melahirkan seniman tetapi juga melahirkan para ilmuwan, pemikir, dan pendidik yang menjadi jembatan antara estetika, etika, dan kemanusiaan.

Pidato Ilmiah Prof. Dr. Junaidi, S.Kar., M.Hum.
Pengukuhan Dua Guru Besar di ISI Yogyakarta
Sambutan Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn.

Cari
Kategori

Bagikan postingan ini

id_IDID